Sekolah SD Inpres Latonliwo yang sejak terjadi Gempa 1992 dan didirikan pada tahun 1993 hingga saat ini belum mengalami renovasi.(dok. pribadi) |
Catatan kecilku
Ada keunikan kota Kupang yang
saya temui selama saya mengunjungi kota ini, diantaranya ketika saya harus
mendatangi Sekretariat DPW SBMI NTT di Oesapa. Lewat telpon Bung Jermy Kewuan
Sekretariat DPW NTT memandu saya menuju ke lokasi dari tempat saya nginap di
Oebobo agar turun di Halte atau Terminal dan melanjutkan naik angkutan menuju
Oesapa dan sampaikan kepada awak angkutan agar turun di Jl. Monitor.
Mendapat panduan seperti ini
tidak membuat saya percaya diri mengikuti anjuran ini, maka sore itu dengan
mengabaikan petunjuk yang telah diberikan saya menggunakan jasa transportasi
Ojek motor menuju kelokasi yang telah kami sepakati.
Agar supaya tidak membingungkan
pengurus DPW SBMI NTT yang telah menunggu maka saya menghubungi Bung Jermy agar
menunggu saya di Simpang Jalan yang dimaksud. Dengan berbekal panduan dan
kesepakatan itu saya menuju kelokasi.
Sesampai dilokasi saya sudah
ditunggu Bung Jermy di Pertigaan Jl. Monitor. Setelah membayar ongkos Ojek
sebesar Rp. 10.000 kami berdua harus melanjtukan perjalanan ke Sekretariat
sejauh kurang lebih 500 meter dengan berjalan kaki. Saat dalam perjalanan
menuju Sekretariat saya sempat menanyakan persoalan Halte dan terminal kepada
Bung Jermy namun dengan bijak beliau menjawab besok saat kita sama-sama
mengelilingi kota Kupang dengan angkutan umum baru Abang bisa mengetahuinya sendiri.
Mendapat jawaban demikian membuat
saya semakin penasaran maka setelah pertemuan sore itu saya memutuskan bermalam
di sekretariat malam itu. Keesokannya sesuai janji saya, saya harus mendatangi
Rumah Singgah KoAR NTT di Pasar Inpres
Naikoten. Tempat ini sangat familiar dengan saya karena setiap kali ke Kota
Kupang saya selalu bermalam di Rumah singgah ini selain karena merasa cocok juga
ada spirit yang dilakukan KoAR NTT sejalan dengan apa yang selama ini saya
lakukan.
Untuk memenuhi rasa penasaran
saya atas jawaban pertanyaan saya akan persoalan Halte dan Terminal maka pagi
itu rencana mendatang rumah singgah KoAR NTT mengunakan angkutan umum walaupun
semula berkenginan untuk menyewa sepeda motor. Dalam perjalanan saya sempat
mengirim sms kepada beberapa teman Alumni SPG Podor angkatan 1988. Ditengah
keasikan mengetik sms Bung Jermy mengatakan kepada saya Bang ini Halte yang
saya maksud. Serta merta saya bertanya dimana Haltenya? Jawabannya Abang lihat
sendiri dan bisa memperoleh jawaban itu.
Ternyata lokasi yang disebut
Halte itu tidak kita temukan sebuah Haltepun berdiri disana. Hemmmmm
lokasi yang bisa menyesatkan bagi pengunjung yang hanya berbekalkan panduan
lewat telpon. Walaupun demikian Kota Kupang selalu membekas dihati karena
keunikan yang dimilikinya.
Cipinang Kebembem
12 Juni 2012
Selepas menyaksikan Prancis vs
Inggris
1 komentar:
Write komentarIni merupakan keunikan Kota Kupang..
ReplyPEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.