Saat saya masih di Larantuka dalam kepulangan saya mengantar
Jenasa Saudari sepupu saya Germana Waisa Soge saya di telpon No Frans Ritan
abang dari teman kelas saya di SPG Podor dulu Agus Kraeng yang sekarang berprofesi sebagai
sorang Imam Riligius dari Kongregasi Pasionis mengundang saya untuk meluangkan
waktu pada hari Jumat 3 May 2013 datang ke Cipayung Jakarta Timur untuk
mengikuti Misa Arwa 100 hari bapak Lukas Ritan. Dalam undangan lewat telpon itu
diberitakan juga bahwa yang akan memimpin misa adalah Pater Agus Kraeng yang
adalah teman kelas saya seperti yang telah saya sebutkan diatas. Saat itu saya
mengiyahkan karena dari jadwal yang saya punya hari itu saya sudah berada
kembali di Jakarta namun berhubung ada kendala maka kepulangan saya ke Jakarta
ditunda hingga Minggu 5 May 2013.
Dengan penundaan kepulangan saya ke Jakarta maka harapan untuk bisa bertemu dengan teman yang satu ini menjadi hilang, boleh dikatakan demikian. Harapan itu muncul kembali ketika saya ditelpon sahabat diskusi saya dalam komunitas SUARA FLOTIM di Jakarta Bung Sarli Lewar bahwa teman Kraeng biasa kami memanggil beliau masih di Jakarta seminggu kedepan serta diperkuat telpon dari Teman Imaculata Diaz (Mia Diaz) yang memberitakan bahwa dia mendapat telepon dari Pater Kraeng bahwa beliau sangat ingin bertemu dengan kami teman seangkatan.
Mendengar informasi ini sejak Senin 6 May 2013 saya mencoba menghubungi Pater Kraeng menanyakan kepastian kapan kami bisa ketemu. Berhubung beliau masih Retret maka pertanyaan saya baru bisa di jawab pada hari Rabu 8 May 2013 dengan berita bahwa beliau harus kembali ke Flores pada hari Jumat 10 May 2013. Melihat sisa waktu yang mepet maka kami sepakat untuk ketemu pada hari Kamis 9 May 2013 yang bertepatan dengan Hari Raya Kenaikan Isa Almasih. Selain menyepakati hari pertemuan kami juga menyepakati tempat pertemuan yakni di Mall Ciputra yang lebih dikenal dengan Citra Land Grogol dengan berbagi tugas saya menghubungi teman Sius Beribe, Akbar Boli Duhan dan Yohanes EM Maran sedang teman Mia Diaz menghubungi teman Ramli dan Markus Ovong (Marsel Ovong). Dari teman - teman yang kami hubungi khususnya yang saya hubbungi semuanya menyatakan kesediaannya untuk hadir, namun karena ada kendala maka teman Sius Beribe berhalangan hadir, sedangkan teman Ramli dan Marsel Ovong tidak ada informasi serta teman Mia juga menjelang waktu yang disepakati tidak bisa hadir karena kendaraannya mengalami kerusakan, oleh karena itu hanya saya, teman Mamung dan Akbar yang bisa berkesempatan bertemu dengan teman Kraeng.
Sebelum waktu pertemuan yang disepakati saya sudah lebih dahulu tiba di lokasi pertemuan, sambil menunggu teman Kraeng dan teman2 yang yang lain saya iseng2 duduk di Pelataran Pintu keluar Timur Mall Ciputra. Saat duduk di Pelatarn Mall Ciputra datang seorang Ibu dan putranya, saya tidak menyangka bahwa ibu ini adalah istri dari No Endi Ritan Adik dari teman Kraeng, ini baru saya tahu saat bertemu dengan Pater Kraeng namun karena tidak tahu maka penyakit cuek saya berlaku atas mereka.
Karena menunggu sedikit lama iseng2 saya memasuki Dunkin Donat untuk sekedar memesan Kopi menghilangkan rasa kantuk. Saat setelah membayar pesanan saya duduk disalah satu meja serta menghidupkan Laptop saya karena ada fasilitas Wifi dari pintu masuk teman Kraeng dan Adik serta Ipar dan Ponakannya masuk ke Dunkin Donat dimana saya berada, dari jauh beliau melemparkan senyum khasnya yang sangat kami kenal saat masih disekolah dulu sambil merentangkan tangan dan mengatakan wooo sudah 25 tahun teman. Ketika mendekat kami saling berpelukan mengabaikan pandangan pengunjung Dunkin Donat saat itu.
Berhubung saya sudah memesan kopi terlebih dahulu maka saya mempersilakan untuk memesan sesuai keinginan. Sambil menunggu pesanan kami ngobrol banyak hal tetapi topik yang mendominasi obrolan kami yakni pengalaman kami saat masih sekolah dahulu dengan berbagai cerita uniknya serta rencana temu kangen angkatan 1988 yang telah direncanakan sebelumnya. Saat pesanan datang dan kami nikmati sambil ngobrol datang teman Mamung sehingga obrolan kami semakin seru. Dalam seru2nya kami ngobrol saya menerima sms dari teman Akbar yang memberitakan bahwa beliau dalam perjalanan menuju lokasi.
Sesampainya Teman Akbar di Lokasi No Endi Ritan dan Keluarga berpamitan duluan tinggalah kami bertiga yakni saya, teman Kraeng dan Teman Akbar baru kami menyadari ada yang hilang yakni Teman Mamung yang pamitan ke Toilet ternyata belum kembali karena kuatir saya ke toilet selain kebutuhan akan toilet juga menanyakan apa ada peristiwa yang aneh yang terjadi sepanjang hari ini di toilet ini karena seorang teman kami sejak berpamitan ke toilet belum kembali ternyata jawaban petugas di toilet menghilangkan rasa kuatir itu. Saya mencoba menghubungi teman mamung namun tidak aktif namun selang beberapa waktu kemudian saya mendapat sms bahwa dia menyempatkan diri mengunjungi saudaranya di Taman Anggrek, saya menjawab smsnya dengan memberitakan bahwa Teman Akbar sudah di lokasi.
Sekembalinya teman Mamung kami melanjutkan obrolan kami yang lebih menitikberatkan pada rencana temu kangen angkatan 1988, dari obrolan itu ada semacam kesepakatan agar diantara dua teman angkatan kami yang menjadi Pastor agar bersedia menjadi ketua Panitia yakni Pater Kraeng dan Romo Paul Lewo Ema. Secara pribadi beliau mau tetapi akan mengkominikasikan terlebih dahulu dengan Romo Paul. Selain kesepakatan akan siapa yang menjadi ketua Panitia karena melihat waktu yang begitu sempit kalau temu kangen itu dilakukan tahun ini yakni antara akhir Juni atau awal Juli maka bisa ditunda ditahun depan yang terpenting mulai dikerjakan apa saja yang diperlukan dari sekarang.
Dari pertemuan setelah 25 tahun berpisah ini ada banyak yang didiskusikan atau diobrolin walau lebih banyak soal kenangan masa lalu namun ada kesepakatan2 yang dapat dilakukan untuk kepentingan bersama menatap Pendidikan saat ini di Lewotana tercinta. Soal yang satu ini masih perlu didiskusikan lebih dalam agar menemukan titik temu yang bisa dilakukan bersama.
Salam hangatku
Ande Harut.
Dengan penundaan kepulangan saya ke Jakarta maka harapan untuk bisa bertemu dengan teman yang satu ini menjadi hilang, boleh dikatakan demikian. Harapan itu muncul kembali ketika saya ditelpon sahabat diskusi saya dalam komunitas SUARA FLOTIM di Jakarta Bung Sarli Lewar bahwa teman Kraeng biasa kami memanggil beliau masih di Jakarta seminggu kedepan serta diperkuat telpon dari Teman Imaculata Diaz (Mia Diaz) yang memberitakan bahwa dia mendapat telepon dari Pater Kraeng bahwa beliau sangat ingin bertemu dengan kami teman seangkatan.
Mendengar informasi ini sejak Senin 6 May 2013 saya mencoba menghubungi Pater Kraeng menanyakan kepastian kapan kami bisa ketemu. Berhubung beliau masih Retret maka pertanyaan saya baru bisa di jawab pada hari Rabu 8 May 2013 dengan berita bahwa beliau harus kembali ke Flores pada hari Jumat 10 May 2013. Melihat sisa waktu yang mepet maka kami sepakat untuk ketemu pada hari Kamis 9 May 2013 yang bertepatan dengan Hari Raya Kenaikan Isa Almasih. Selain menyepakati hari pertemuan kami juga menyepakati tempat pertemuan yakni di Mall Ciputra yang lebih dikenal dengan Citra Land Grogol dengan berbagi tugas saya menghubungi teman Sius Beribe, Akbar Boli Duhan dan Yohanes EM Maran sedang teman Mia Diaz menghubungi teman Ramli dan Markus Ovong (Marsel Ovong). Dari teman - teman yang kami hubungi khususnya yang saya hubbungi semuanya menyatakan kesediaannya untuk hadir, namun karena ada kendala maka teman Sius Beribe berhalangan hadir, sedangkan teman Ramli dan Marsel Ovong tidak ada informasi serta teman Mia juga menjelang waktu yang disepakati tidak bisa hadir karena kendaraannya mengalami kerusakan, oleh karena itu hanya saya, teman Mamung dan Akbar yang bisa berkesempatan bertemu dengan teman Kraeng.
Sebelum waktu pertemuan yang disepakati saya sudah lebih dahulu tiba di lokasi pertemuan, sambil menunggu teman Kraeng dan teman2 yang yang lain saya iseng2 duduk di Pelataran Pintu keluar Timur Mall Ciputra. Saat duduk di Pelatarn Mall Ciputra datang seorang Ibu dan putranya, saya tidak menyangka bahwa ibu ini adalah istri dari No Endi Ritan Adik dari teman Kraeng, ini baru saya tahu saat bertemu dengan Pater Kraeng namun karena tidak tahu maka penyakit cuek saya berlaku atas mereka.
Karena menunggu sedikit lama iseng2 saya memasuki Dunkin Donat untuk sekedar memesan Kopi menghilangkan rasa kantuk. Saat setelah membayar pesanan saya duduk disalah satu meja serta menghidupkan Laptop saya karena ada fasilitas Wifi dari pintu masuk teman Kraeng dan Adik serta Ipar dan Ponakannya masuk ke Dunkin Donat dimana saya berada, dari jauh beliau melemparkan senyum khasnya yang sangat kami kenal saat masih disekolah dulu sambil merentangkan tangan dan mengatakan wooo sudah 25 tahun teman. Ketika mendekat kami saling berpelukan mengabaikan pandangan pengunjung Dunkin Donat saat itu.
Berhubung saya sudah memesan kopi terlebih dahulu maka saya mempersilakan untuk memesan sesuai keinginan. Sambil menunggu pesanan kami ngobrol banyak hal tetapi topik yang mendominasi obrolan kami yakni pengalaman kami saat masih sekolah dahulu dengan berbagai cerita uniknya serta rencana temu kangen angkatan 1988 yang telah direncanakan sebelumnya. Saat pesanan datang dan kami nikmati sambil ngobrol datang teman Mamung sehingga obrolan kami semakin seru. Dalam seru2nya kami ngobrol saya menerima sms dari teman Akbar yang memberitakan bahwa beliau dalam perjalanan menuju lokasi.
Sesampainya Teman Akbar di Lokasi No Endi Ritan dan Keluarga berpamitan duluan tinggalah kami bertiga yakni saya, teman Kraeng dan Teman Akbar baru kami menyadari ada yang hilang yakni Teman Mamung yang pamitan ke Toilet ternyata belum kembali karena kuatir saya ke toilet selain kebutuhan akan toilet juga menanyakan apa ada peristiwa yang aneh yang terjadi sepanjang hari ini di toilet ini karena seorang teman kami sejak berpamitan ke toilet belum kembali ternyata jawaban petugas di toilet menghilangkan rasa kuatir itu. Saya mencoba menghubungi teman mamung namun tidak aktif namun selang beberapa waktu kemudian saya mendapat sms bahwa dia menyempatkan diri mengunjungi saudaranya di Taman Anggrek, saya menjawab smsnya dengan memberitakan bahwa Teman Akbar sudah di lokasi.
Sekembalinya teman Mamung kami melanjutkan obrolan kami yang lebih menitikberatkan pada rencana temu kangen angkatan 1988, dari obrolan itu ada semacam kesepakatan agar diantara dua teman angkatan kami yang menjadi Pastor agar bersedia menjadi ketua Panitia yakni Pater Kraeng dan Romo Paul Lewo Ema. Secara pribadi beliau mau tetapi akan mengkominikasikan terlebih dahulu dengan Romo Paul. Selain kesepakatan akan siapa yang menjadi ketua Panitia karena melihat waktu yang begitu sempit kalau temu kangen itu dilakukan tahun ini yakni antara akhir Juni atau awal Juli maka bisa ditunda ditahun depan yang terpenting mulai dikerjakan apa saja yang diperlukan dari sekarang.
Dari pertemuan setelah 25 tahun berpisah ini ada banyak yang didiskusikan atau diobrolin walau lebih banyak soal kenangan masa lalu namun ada kesepakatan2 yang dapat dilakukan untuk kepentingan bersama menatap Pendidikan saat ini di Lewotana tercinta. Soal yang satu ini masih perlu didiskusikan lebih dalam agar menemukan titik temu yang bisa dilakukan bersama.
Salam hangatku
Ande Harut.
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.