Masuk
Rumah sakit tuk menjemput Ajal.
Natal
tahun 2013 bagi saya adalah sebuah perayaan berbela rasa dengan keluarga di
Larantuka. Berhubung kondisi kesehatan Ayah saya yang tidak memungkinkan maka
kami sekeluarga (anak laki - laki) memutuskan merayakan Natal bersama di
Larantuka. Ketika sedang mempersiapkan diri menyambut Natal pada tanggal 23
Desember 2013 pukul 13.00 siang saya mendapat telpon dari kerabat sekampung
saya Gabriel Kesin yang memberitakan mereka sedang menyeberang dari Tanah Merah
Adonara menuju Pantai/Pante Palo Larantuka dengan meminta agar saya menyiapkan
mobil karena mereka mau mengantar Kene/Bapa Bernadus Burong Kesin ke Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka. Setahu saya dari informasi yang saya
peroleh bapak Burong begitu kami menyapanya hanya pilek dan Batuk. Namun ketika
melihatnya duduk di Pompong penyeberangan hati saya begitu miris karena kondisi
sakit yang sudah parah dan saya katakan kepada Kompas Tukan sepupu saya yang
turut mengantar bapak bahwa mereka datang bak mengantar orang yang sudah
meninggal. Mendengar omongan saya Kompas
hanya geleng - geleng kepala melakukan protes atas pernyataan saya walau itu
tidak dalam kata - kata.
Rasa
miris melihat kondisi bapak itu saya bawa hingga ke ruang IGD RSUD Larantuka,
saat tiba di Pantai Palo hingga dibawa ke RS Bapak hanya memandang kami dengan
tatapan kosong. Setelah mendapat penanganan Medis berupa Oksigen bapak mulai
bisa menanggapi sapaan dari kami, khusus kepada saya dia hanya menyebut No dan
saya membalasnya dengan senyum karena hanya itu yang bisa menguatkan dia dan
hati kami yang gunda gulana.
Saat
sedang mengurus semua keperluanya dan Administrasi yang dibutuhkan Ema Lisa
menyampaikan kepada saya bahwa itu ada Bruing Olan Istrinya sepupu saya hans
Kelen yang tak lain adalah keponakannya. Melihat itu saya langsung menyamparin
Bruing Olan menyampaikan bahwa Bapak Burong sudah masuk ruang IGD. Berhubung
Bruing Olan bekerja sebagai Bidan PNS di RSUD Larantuka maka dia langsung
menemui baak Burong yang saat itu sedang dirawat. Tidak berselang lama datang
Bruing Hans Kelen yang kebetulan datang hendak menjemput sang Istri. Melihat
kami semua berada di RS ternyata dia sudah tahu karena sehari sebelumnya
Gabriel Kesin sudah menelpon Bruing mengabarkan akan membawa Bapak Burong masuk
RS.
Setelah
pengurusan administrasinya beres kami berbagi tugas ada yang menemani Bapak di
RS dan kami yang lain kembali ke Rumah untuk menyiapkan makanan untuk makan
siang karena saat mendapat telpon, kami langsung berangkat sehingga belum sempat
makan siang dan ternyata rombongan pengantar dari Sagu juga belum makan siang.
Siang itu sedang menyiapkan makan siang Yati Putri Bapak yang bertugas menemani
Bapak di RS menelpon mengabarkan bahwa Bapak harus dirujuk ke Rs di Maumere
karena tidak ada Dokter ahli penyakit dalam yang saat ini bertugas di RSUD
Larantuka karena sedang libur.
Mendengar
kabar seperti itu hati kami mulai was - was namun dengan harapan Bapak bisa
disembuhkan kami mengutus Gabriel Kesin ke RS menanyakan kebenaran informasi tersebut.
Sesampainya di RS Gabriel menelpon dan menginformasikan bahwa Bapak terindikasi
sakit Lever dan harus dibawa ke Maumere. Untuk memastikan agar ke Maumere ada
dokternya maka kami meminta RSUD Larantuka menghubungi RS di Maumere apakah
Dokter Ahli penyakit dalam ada ditempat. Dari hubungan lewat telpon didapat
informasi bahwa Dokter Ahli penyakit dalam di RS Maumere juga lagi tidak ada
ditempat alias sedang libur. Mendapat jawaban demikin maka diputuskan Bapak
dirawat di RSUD Larantuka sambil menunggu adanya Dokter Ahli. (Bersambung)
Larantuka 3 Januari 2014
Andreas Soge
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.