Masuk
Ruang rawat inap kelas III
Setelah
memastikan Bapak dirawat di RSUD Larantuka pada ruang Inap Kelas III, kami
berbagi tugas siapa yang malamnya harus ikut menemani Ema Lisa dan Ade Dami di
RS maka diputuskan untuk malam itu Kanis Soge yang mendapat giliran pertama
agar Gabriel Kesin yang sejak Jumad 19 Desember 2013 begadang menemani bapak di
Rumahnya di Sagu bisa tidur sejenak di Rumah/posko pemenangan M3 dimana saya
menjadi salah satu anggotanya. Ruang Inap kelas III adalah ruang Inap untuk
Masyarakat Petani pemegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional atau Daerah.
Malam
harinya setelah semua urusan Bapak selesai tinggal menemaninya sehingga apa
yang dibutuhkan bisa dilayani dengan baik saya mengajak Bung Dedy Mawar agar
mengantar saya dengan sepeda Motor ke Rumah Sepupu saya Stef Sake Kelen dimana
di Rumah ini Ayah saya beristirahat selama ini setelah pulang dari
pengobatannya di Lewo Rok. Kedatangan saya untuk memastikan apakah besok saya
ke Basira untuk merayakan natal di Basira atau tetap di Larantuka. Dalam
diskusi kami soal dimana saya merayakan Natal saya memberi Opsi bahwa sebaiknya
saya tidak ke Basira karena Bapak Burong sedang dirawat di RS. Mendengar opsi
yang saya sampaikan Mama langsung menyetujuinya karena beliau berkeinginan
merayakan Natal bersama kami anak - anaknya.
Setelah
bersepakat saya merayakan Natal di Larantuka kami pamit pulang dengan tujuan
singgah di RS untuk melihat perkembangan kondisi bapak Burong. Saat
menjenguknnya malam itu kondisi Bapak Burong sedikit membaik bisa diajak
ngobrol, ada harapan yang terselip dalam doa kami semoga perubahan ini akan
terus meningkat hingga sembuh. Di Rumah Sakit kami bertemu dengan Iparnya Bapak
Burong Blake Dorus Kelen. Setelah ngobrol beberapa saat dengan Bapak Burong,
Ema Lisa, Ade Dami, Blake Dorus dan Saudara yang lain kami berpamitan agar
Bapak Burong bisa istirahat.
Larantuka; 4 Januari 2014
Andreas Soge
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.