Sebuah catatan.
Kondisi SD Inpres Latonliwo dilihat dari luar |
Saya tidak tahu Kondisi sekolah Dasar (SD) di semua desa
yang berada di Flotim namun saya sedikit ingin meluapkan isi hati atas kondisi
almamater saya SD Inpres Latonliwo.
Sekolah ini hadir pertama kali pada tahun 1976 saat itu
masih berada didusun Hurit dan tergabung
dalam desa Latonliwo. Pada tahun 1992
tepatnya tanggal 12 Desember 1992 seperti kita semua ketahui terjadi bencana alam
Gempa Bumi yang yang disertai dengan Tshunami dimana dusun Hurit tidak luput
dari kehancuran maka oleh pemerintah dan kesepakatan masyarakat dua dusun yakni
Hurit dan Tone dipindah ke lokasi yang baru yang diberi nama Basira.
Dengan dipindahkannya dua dusun ini maka dengan sendirinya
kedua sekolah yang berada dikedua dusun ini yakni SD Inpres Latonliwo yang
berada di dusun Hurit dan SD Inpres Tone yang berada di Dusun Tone ikut
dipindahkan. Dalam perjalanan waktu sebagian masyarakat yang sebelum bencana
yang disertai Tshunami menetap di Dusun Tone memilih untuk tidak mengikut keputusan
yang telah disepakat bersama dengan pemerintah kabupaten Flotim saat itu dengan
kembali kelokasi lama dusun Tone berada. Perpindahan kembali masyarakat Dusun
Tone ini juga sempat menimbulkan polemik tetapi dengan kearifan local yang
dimiliki masyarakat maka polemic itu bisa diselesaikan dengan baik.
Ketika Bulan Mei 2012 yang baru lewat saat saya kembali
mengunjungi kampung tercinta, saya sempat diundang para Guru dan Orangtua wali
yang anaknya sedang mengikut Ujian Nasional atau entah apa namanya ujian itu
untuk datang bercekerama dengan peserta didik, pengawas yang mengawasi UN, para
guru dan orangtua wali untuk makan bersama. Dalam kebersamaan itu kami sempat
saling berbagi cerita dan cerita yang menarik perhatian saya yakni kondisi
terkini sekolah SD Inpres Latonliwo yang tak lain Almamaterku sendiri. Cerita I
ni lebih pada keluh kesah atas kondisi sekolah yang bisa dikatakan sangat
memprihatinkan.
Dari 6 ruang kelas semua dalam kondisi rusak parah,
dindingnya sudah bolong sana sini, tempat duduk banyak yang sudah tidak layak
lagi diduduki, kalaupun ada yang maih layak satu meja belajar ditempati lebih
dari dua orang. Kondisi ini semakin
diperparah karena berita terakhir murid baru tahun ajaran 2012/2013 terpaksa
duduk ditikar saat mengikuti belajar. Apalagi kalau kita mau memanfaatkan toilet yang ada di Sekolah ini maka siap kembali kejaman batu..
Dengan kondisi ini kita menuntut agar posisi rangking
kelulusan bisa berubah daru juru kunci menjadi lebih baik. Semoga saja kita
bisa membumi melihat kondisi ini.
Cipinang Kebembem No 10
1 komentar:
Write komentarKetika menulis ini ada kekuatiran melukai banyak orang termasuk melukai kaka arin go di Lewotana Basira tetapi panggilan Moral membuat saya harus melakukan...
ReplyPEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, berikan jempol bawah, tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan jempol atas.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.